Keturunan teknisi Jepang Shigeshiro Yoshiji mengunjungi Taiwan untuk merasakan kemegahan Terowongan Caoling yang berusia seabad

Hari ini (19/3), satu keluarga beranggotakan empat orang termasuk Rei Fujiyama, keturunan generasi keempat dari Yoshiji Shigeshiro, seorang insinyur Jepang yang meninggal saat pembangunan "Terowongan Tua Caoling", mengunjungi Taiwan atas rekomendasi Kantor Badan Pariwisata Osaka, Kementerian Transportasi dan Komunikasi. Selain mengunjungi Monumen Yoshiji Shigeshiro secara langsung untuk memberi penghormatan kepada leluhur mereka, mereka juga mengunjungi Terowongan Tua Caoling untuk merasakan kemegahan sejarahnya. Mereka senang dan terharu karena Terowongan Tua Caoling merayakan hari jadinya yang ke-100!

Dulu, jalan dari Kota New Taipei ke Yilan sangat sulit dilalui karena transportasi yang tidak nyaman dan medan yang terjal. Setelah dibukanya "Terowongan Caoling Lama" pada tahun 1924, jarak antara Fulong dan Shicheng diperpendek secara signifikan, menjadi terowongan kereta api terpanjang di Taiwan pada saat itu, yang memikul tugas penting transportasi dari New Taipei ke Yilan. Insinyur Jepang Yoshiji Shigeshiro yang membangun terowongan tersebut meninggal karena sakit akibat terlalu banyak bekerja selama proses konstruksi. Untuk mengenang kontribusinya dalam pembangunan terowongan, "Monumen Yoshiji Shigeshiro" didirikan di ujung utara terowongan.

Cicit perempuan Yoshiji Shigeshiro, Fujiyama Yuka dan Fujiyama Koji, bersama dengan Rei, Rinpo, dan keluarga mereka, mengunjungi Taiwan pada tanggal 30 Maret 2016 dan pergi ke Tugu Peringatan Yoshiji Shigeshiro untuk memberi penghormatan kepada leluhur mereka. Kali ini, putri Fujiyama Yuka, Fujiyama Rei berkunjung lagi. Ia mengatakan bahwa setelah mengetahui bahwa Terowongan Caoling Tua merayakan ulang tahunnya yang ke-100, mereka memutuskan untuk datang ke Taiwan pada momen bersejarah yang penting ini. Keluarga Fujiyama, yang diatur oleh Kantor Manajemen Northeast Corner, kembali mengunjungi Tugu Peringatan Yoshiji Shigeshiro. Mereka sangat berterima kasih kepada Taiwan karena melihat bahwa monumen tersebut masih dilestarikan. Mereka juga mengunjungi Terowongan Caoling Tua dan secara pribadi mengalami sejarah terowongan selama 100 tahun, yang benar-benar menyentuh hati mereka. Keluarga akan melanjutkan perjalanan mereka ke Jiufen dan Taipei.

Terdapat pertunjukan patung cahaya di pintu masuk selatan Terowongan Caoling Lama. Melalui cahaya dan bayangan, pertunjukan ini tidak hanya menyajikan pemandangan wisata unik di Sudut Timur Laut, termasuk objek wisata seperti Pulau Guishan, Area Layanan Waiao, Batu Nanya, Patung Pasir Fulong, Musim Rumput Perak, dan Taman Ekologi Bukit Pasir Zhuangwei, tetapi juga pengalaman interaktif dengan makhluk laut yang disukai orang dewasa dan anak-anak saat berenang di terowongan. Pertunjukan ini akan berlangsung hingga 6 April 2015. Semua orang dipersilakan untuk pergi ke Terowongan Caoling Lama dan mengatur perjalanan bersepeda ringan. Sepanjang jalan, Anda dapat mengunjungi Cliff House (Paviliun Shicheng Kopi No. 9), Alam Rahasia Lailai - Lukisan Laifei, Area Layanan Shicheng (Kopi Lu), Pos Penjaga Magang, dan kafe pemandangan laut lainnya untuk mencicipi minuman dan makanan ringan, serta merasakan sumber air panas bawah laut dan makanan hot pot yang lezat di Fullon Hotel Cabang Fulong!

Selain itu, perlu diingat bahwa jika Anda ingin memasuki Terowongan Caoling Lama dengan berjalan kaki, terowongan ini hanya tersedia pada hari kerja. Karena jumlah sepeda lebih banyak pada hari libur, demi keselamatan wisatawan, mohon untuk tidak berjalan kaki memasuki terowongan pada hari libur. Untuk informasi lebih lanjut mengenai aktivitas ini, silakan kunjungi "Northeast Corner Tourism Information Network" atau fan page "Friends of the Northeast Corner".