Nama "Wu Shi" berasal dari terumbu karang hitam besar di pelabuhan. Pelabuhan perikanan di kota kecil Toucheng ini tidak hanya memiliki fungsi perikanan tradisional, tetapi juga memiliki makna sejarah dan budaya yang mendalam. Dulunya merupakan pelabuhan terbesar di Lanyang dan pintu gerbang penting ke Toucheng. Banyak pedagang dan segala jenis kebutuhan sehari-hari datang dan pergi dari sana. "Pelayaran Musim Semi di Shigang" menggambarkan peristiwa besar berkumpulnya kapal-kapal dagang dan arus kapal yang tiada henti pada saat itu. Kemudian, banjir pada tahun 1878 menyebabkan sejumlah besar lumpur terkumpul, dan pada tahun 1883, sebuah kapal Amerika kandas di sini. Pelabuhan Wushih kehilangan fungsinya dan berangsur-angsur menurun, yang juga berdampak pada kemakmuran Toucheng saat itu.
Setelah pelabuhan dibangun kembali pada tahun 1991, Pelabuhan Wushih telah berubah menjadi pelabuhan perikanan wisata dan rekreasi yang disukai banyak orang saat ini. Lokasi Pelabuhan Wushih lama telah direncanakan sebagai lahan basah konservasi. Di pelabuhan ini juga terdapat pasar ikan wisata "Pusat Penjualan Langsung Pelabuhan Perikanan Wushih" dan pelabuhan kapal pesiar. Anda dapat menikmati hidangan laut yang lezat sambil mengagumi pemandangan indah kapal-kapal di pelabuhan. Penuh dengan rasa makanan laut!